Senin, 25 April 2011

Obama Menggandeng Facebook

Barrack Obama di kantor Facebook
Selama menduduki jabatan orang nomor satu di Amerika Serikat, Presiden Barack Obama baru Rabu kemarin (20 April 2011) menyambangi kantor Facebook di Palo Alto, California. Obama bertatap muka langsung dengan CEO Facebook, Mark Zuckerberg dalam sebuah acara di kantor Facebook tersebut. Acara yang dipandu langsung oleh Zuckerberg itu penuh dengan keramahan dan suasana yang santai. Obama sesekali melontarkan anekdot dan candaan pada pertemuan tersebut, demikian pula dengan Zuckerberg. Maklum saja, Obama tak hanya berhadapan dengan Zuckerberg, tapi juga berhadapan langsung dengan audiens muda yang bekerja di markas Facebook itu. Zuckerberg sendiri mengaku gugup saat memberi kata sambutannya.

Bagi Facebook, kedatangan Obama ke markas mereka merupakan salah satu bentuk pengakuan dan peneguhan Washington terhadap eksistensi mereka. Dan itu lebih dari sekadar dukungan. Dalam pertemuan itu seperti biasa Barack Obama selalu memperkenalkan dirinya pada audiens meski semua orang yang hadir di situ sudah tahu siapa dia. “Well, thank you so much, Facebook, for hosting this, first of all. My name is Barack Obama, and I’m the guy who got Mark to wear a jacket and tie. Thank you. I’m very proud of that,” demikian kata-kata pertama yang dilontarkan oleh Obama sambil tertawa dengan penuh persahabatan.



Yang menjadi pertanyaan sekarang adalah, apakah kunjungan Obama ke markas Facebook dapat diartikan sebagai salah satu bentuk kampanye Obama untuk pemilu presiden 2012? Banyak pengamat yang mengatakan demikian, walau pihak Obama menyanggah hal tersebut. Bahkan Facebook juga mengindikasikan kalau acara hari Rabu itu bukanlah dalam rangka pencalonan Presiden Obama kembali. Ketika ditanya, apakah acara itu untuk mempromosikan Facebook? Pihak gedung putih pun menyanggah hal tersebut. Menurut Sekretaris Pers Gedung Putih, Jay Carney, kedatangan Obama ke markas Facebook bukanlah sebagai ajang promosi Facebook. Acara pertemuan itu lebih tepat disebut sebagai sebuah forum yang digunakan untuk berbicara kepada rakyat Amerika.

Alasan itu bisa saja hanya sebagai dalih, buktinya Obama tetap menyinggung beberapa program pemerintahannya yang dianggap berhasil dan tetap menyinggung program-programnya ke depan. Obama tetap menyinggung masalah pendidikan, kesehatan, energi, reformasi imigrasi, penurunan hutang, hingga masalah pasar perumahan yang akut di daerah itu. Bahkan ocehan Obama yang berbau kampanye bisa dibaca dalam pernyataannya berikut, “We can still make investments in education, so we’ve already expanded the Pell Grant program so that more young people can go to college. We’re investing more in STEM education — math and science and technology education. We can still make those investments. We can still rebuild our roads and our bridges, and invest in high-speed rail, and invest in the next generation of broadband and wireless, and make sure everybody has access to the Internet. We can do all those things while still bringing down the deficit medium term”. Dalam kesempatan itu, Zuckerberg juga memuji upaya Obama dalam reformasi pendidikan.

Obama pun sangat menyadari peran dan kekuatan Facebook dalam revolusi media. Katanya, ” The main reason we wanted to do this is, first of all, because more and more people, especially young people, are getting their information through different media. And obviously what all of you have built together is helping to revolutionize how people get information, how they process information, how they’re connecting with each other”. Dan kekuatan Facebook untuk mendongkrak suara dalam pemilihan presiden sudah dibuktikan oleh Obama sendiri saat pemilu yang lalu.



Menggandeng Facebook merupakan strategi yang tepat untuk Obama menjelang pemilihan presiden AS tahun depan. Acara pertemuan di markas Facebook tersebut disiarkan secara langsung ke seluruh Amerika dan disaksikan oleh sebagian besar penduduk dunia. Itu merupakan kesempatan Obama untuk meraih simpati kalangan muda Amerika Serikat dan dunia. Facebook dapat disebut sebagai sarana yang tepat untuk mencari simpati itu karena hampir sebagian besar calon pemilih muda Amerika Serikat berinteraksi melalui media sosial tersebut. Apalagi hingga sekarang Partai Republik belum memiliki kandidat yang sepopuler Obama. Dan itu merupakan keuntungan lebih bagi Obama lagi.

Sumber referensi : The New York Times; Press Release The White House, Remarks by the President at a Facebook Town Hall.

Sumber gambar : www.habervakti.com; AP Photo/Marcio Jose Sanchez

(Media Kompasiana)
source

0 komentar:

 

Home | Van Football | Van Music | Back To Top

Van Port All © Template Design by Van RaYen

Selamat Datang

Selamat datang di Vanportal Blog - saya senang Anda berada di sini, dan berharap Anda sering datang kembali. Silakan berselancar di sini dan membaca lebih lanjut tentang artikel yang kami susun. Ada banyak hal tentang kami, Anda mungkin akan menemukan sesuatu yang menarik.

Sepintas Tentang

Nama saya Rian, Saya seorang freelance Web Developer, Designer, Blogger. Spesialisasi pada Blogger blogs, CSS, Codeigniter, jQuery

Navigasi

Social Stuff