Sikat Gigi Saat Puasa untuk Hilangkan Bau Mulut, Bolehkah?
Bau mulut kerap timbul saat orang berpuasa. Ingin menghilangkan bau mulut dengan berkumur dengan obat kumur bahkan melakukan sikat gigi saat berpuasa, bolehkah?
"Ini masalah perbedaan pendapat. Tapi sebagian ulama berpendapat hal ini (menyikat gigi saat puasa) jatuh pada hukum makruh. Akan mengurangi pahala orang yang berpuasa, karena pasti ada tetesan (air dan pasta gigi) yang masuk walaupun tak disengaja," ujar Ustad H Ahmad Zaky.Hal itu disampaikan dia saat talk show 'Mulut Baik di Bulan Baik' di Restoran Maroush, Hotel Crowne Plaza, Jl Gatot Subroto, Jakarta, Selasa (25/6/2009).
Zaky pun menjelaskan ada kisah pada zaman Rasulullah SAW, seorang hakim yang tertidur di pagi hari saat berpuasa dan tak sempat menyikat giginya.
"Aku bekerja untuk kemaslahatan umat. Bolehkah aku berkumur setelah tidur?" tanya sang Hakim pada Rasul seperti dituturkan Zaky.
Rasul pun menjawab, "Tanyalah hatimu. Kembalikan semua pada hatimu."
Artinya, tindakan menyikat gigi saat puasa itu kembali kepada niatnya. Kalau niatnya hanya sekedar iseng lebih baik jangan dilakukan. Zaky pun mengatakan waktu yang paling tepat untuk menyikat gigi adalah usai sahur.
"Jadi waku sikat gigi sebaiknya sesaat selesai sahur dan sebelum azan Subuh. Tapi kalau setelah sahur ketiduran, lupa dan bangun pagi harinya, ya tidak apa-apa menyikat gigi," jelasnya.
Sedangkan untuk berkumur dengan obat kumur selama berpuasa, Zaky mengatakan hal itu tetap dibolehkan dengan syarat.
"Kumur tidak apa-apa selama sebatas di lidah, dan tidak masuk tenggorokan," jelasnya.
Hukum berkumur itu juga berlaku bagi ibu-ibu yang mencicipi hasil masakannya saat berpuasa. "Cicipi dikit saja habis itu diludahkan dan tidak sampai tertelan, nggak apa-apa," tutur Zaky.
Bagaimana dengan anggapan selama ini, bahwa bau mulut orang berpuasa adalah bau surga dan diganti dengan wangi kesturi di surga?
"Ini pernah juga terjadi pada seseorang di zaman Rasul. Dia salah tafsir dan akhirnya 3 hari tidak bersiwak (sikat gigi dengan kayu siwak, red)," jawabnya.
Nah, saat pengajian, Rasul pun mencium bau tidak sedap. Lantas Rasul pun bertanya siapa di antara orang-orang di majelisnya yang mempunyai masalah bau mulut. Orang itu pun mengaku.
"Orang itu berkata, 'Kan engkau yang menyuruh aku ya Rasul? Bau mulut seseorang yang berpuasa akan diganti dengan wangi kesturi'. Rupanya dalam pikirannya semakin bau semakin wangi (bau di surga)," seloroh Zaky.
Rasul pun meluruskan bahwa bau mulut orang berpuasa yang akan diganti wangi kesturi di surga berasal dari hati yang bersih dan hanya mengeluarkan perkataan baik saat berpuasa.
Dalam diri Rasul pun sudah terdapat contoh menjaga kebersihan gigi dan mulutnya. Dikatakan dalam salah satu hadis, ciri-ciri fisik Rasul jika tersenyum akan terlihat giginya yang putih dan rapi.
Selain itu, Rasul juga menjaga kesehatan, termasuk gigi dan mulut, dengan menjaga pola makan. Apalagi, imbuh Zaky, dalam Islam ada hadis yang mengatakan kebersihan adalah sebagian dari iman.
"Jadi jangan cuma sekedar sehat. Kalau ada yang ngaku bertakwa tapi badannya bau, tolong deh, berarti takwanya itu belum sempurna," celetuknya.[ramadan.detik]
0 komentar:
Posting Komentar